artikel

Apa Itu Honeycomb Beton? Ini Penyebab Sampai Cara Atasinya

honeycomb beton

Bayangkan Anda sedang mengawasi pembangunan rumah impian, tapi saat beton sudah dicetak dan mengeras, muncul rongga-rongga kecil seperti sarang lebah di permukaannya. Nah, itulah yang disebut honeycomb beton atau sarang lebah beton. Masalah ini sering terjadi di dunia konstruksi dan meskipun terlihat sepele, bisa berdampak besar pada kekuatan dan estetika bangunan.

Nah, kami akan mengupas tuntas apa itu masalah sarang lebah beton, penyebabnya, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasinya. Yuk, simak sampai selesai supaya bangunan Anda tetap kokoh dan mulus!

Apa Itu Honeycomb Beton?

Honeycomb adalah kondisi di mana beton yang baru dicor tidak padat sempurna, jadi ada rongga-rongga kecil di dalamnya. Masalah ini sering terlihat pada permukaan yang sudah mengering, menyerupai sarang madu yang berongga, sehingga disebut “honeycomb“. 

Kenapa bisa begitu? Biasanya karena proses pengecorannya kurang oke atau bahan yang digunakan tidak sesuai. Meski kelihatannya sepele, honeycomb ini bisa membuat struktur beton jadi kurang kuat. Untuk itu, penting sekali tahu penyebabnya supaya bisa dihindari.

Lalu, apa yang menjadi penyebab rongga dibeton ini?

Penyebab Adanya Rongga Kecil di Beton

Rongga-rongga kecil di beton tidak muncul begitu saja. Jika tidak diatasi, rongga ini bisa bikin beton jadi kurang kuat dan rentan retak. Nah, ada banyak faktor yang jadi penyebab adanya rongga itu dibeton. Yuk, kenali!

1. Kualitas Campuran Beton yang Buruk

Masalah utama yang membaut honeycomb beton muncul biasanya karena campuran betonnya tidak pas atau kualitas bahan yang buruk. Jika terlalu cair, beton akan susah menempel dan justru lari kemana-mana. Sebaliknya, jika terlalu kental, beton jadi susah mengisi sudut-sudut cetakan. Akibatnya, ada bagian yang kosong dan menjadi rongga.

Supaya aman, pastikan campuran semen, air, dan agregatnya seimbang. Tidak hanya itu, pilih bahan yang bagus juga agar beton tidak mudah susut dan tetap kokoh setelah dicor.

2. Pemadatan yang Tidak Cukup

Beton yang sudah dicor perlu dipadatkan supaya tidak ada udara di dalamnya. Jika proses vibrator tidak merata, udara akan terperangkap di dalam beton, yang akhirnya membuat rongga muncul. Jadi, pastikan vibratorsempurna supaya semua sudut cetakan terisi.

3. Waktu Pengecoran yang Terlalu Lama

Terlambat melakukan pengecoran bisa jadi musibah untuk beton. Jika cor-coran terlalu lama, betonnya bisa mulai mengeras sebelum mengisi cetakan dengan baik. Akhirnya, muncul rongga di sana-sini. Solusinya, jangan berlama-lama! Pastikan pengecoran dilakukan dengan cepat dan tepat agar hasilnya mulus dan kuat.

Dampak Honeycomb pada Proyek Konstruksi 

Jangan anggap enteng honeycomb! Jika dibiarkan, masalah kecil ini bisa membuat bangunan jadi cepat rusak. Yuk, lihat apa saja dampaknya agar Anda semakin waspada!

1. Mengurangi Kekuatan Beton

Adanya honeycomb beton membuat kekuatannya menurun drastis. Jadi, jika ada beban berat, beton tidak bisa menopangnya dengan maksimal. Akibatnya? Struktur jadi lebih rentan retak atau bahkan rusak sebelum waktunya.

2. Mengurangi Ketahanan Beton terhadap Cuaca dan Zat Kimia

Beton yang penuh rongga akan lebih sensitif dengan cuaca dan bahan kimia. Air atau zat berbahaya bisa meresap lewat rongga-rongga tadi, membuat tulangan di dalamnya cepat korosi. Jika sudah begini, kerusakan jadi lebih cepat dan daya tahan beton pun menurun.

3. Estetika yang Buruk

Selain membuat beton jadi lemah, honeycomb juga berpengaruh ke tampilan bangunan. Permukaan yang bolong-bolong membuat bangunan kelihatan kurang rapi dan tidak estetik, apalagi jika bagian beton itu digunakan pada bagian eksterior bangunan.

Cara Mengatasi Rongga-Rongga Beton

Jika Anda menemukan honeycomb, jangan panik dulu! Ada beberapa cara untuk mengatasinya agar bangunan tetap kokoh. Berikut caranya!

1. Tambal dengan Bahan Perbaikan Beton

Cara paling mudah untuk menutup rongga adalah menggunakan bahan perbaikan beton khusus. Bahan ini dirancang untuk mengisi bagian yang bolong dan membuat beton kembali padat. 

Anda cukup oles atau aplikasikan menggunakan spatula atau kuas. Beton jadi mulus lagi. Jangan lupa, pastikan Anda mengikuti instruksinya, agar hasilnya maksimal dan tahan lama. Salah satu produk dari Estop untuk masalah honeycomb ringan bisa memakai Estop Skimcoat. Namun, jika honeycombnya berat, maka bisa menggunakan Estogrout MP70 (pakai bekisting) atau Estopatch MP (tanpa bekisting).

2. Lakukan Pengecoran Ulang Jika Perlu

Jika honeycomb sudah parah dan banyak, terkadang solusi terbaik adalah pengecoran ulang. Memang cukup ribet, tapi ini penting agar struktur tetap kuat. 

Pastikan Anda menggunakan bahan beton yang berkualitas dan jangan lupa lakukan penggetaran dengan benar, supaya semua sudut terisi sempurna dan tidak ada rongga lagi.

3. Gunakan Cairan Pengikat Beton

Ada cara lain yang lebih praktis, yaitu memakai cairan pengikat beton. Cairan ini bisa membantu memperkuat beton dari dalam dengan cara mengikat partikel-partikelnya. Hasilnya? Beton jadi lebih padat dan risiko honeycomb berkurang. Cara ini juga bisa mencegah rongga muncul lagi.

Intinya honeycomb beton itu mungkin kelihatan sepele, tapi dampaknya bisa besar jika dibiarkan. Untungnya, dengan langkah yang tepat, mulai dari memastikan campuran beton yang pas, penggetaran yang cukup, sampai perbaikan pakai bahan khusus, masalah ini bisa diatasi.

Jadi, jika Anda sedang menggarap proyek konstruksi, jangan abaikan detail kecil seperti honeycomb ini ya! Lebih baik cegah sejak awal daripada harus repot memperbaiki di kemudian hari.

Nah, untuk solusi bahan perbaikan beton dan cairan pengikat yang berkualitas, PT. Hissan Trading Indonesia siap membantu. Kami menyediakan berbagai bahan kimia konstruksi terbaik yang dirancang untuk memperkuat dan memperbaiki struktur beton. 

Yuk, hubungi kami dan pastikan proyek Anda berjalan lancar tanpa kendala!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *